Istriku sayang.. Pada 2015 ini sudah satu tahun kita
mengarungi samudra rumah tangga kehidupan menuju pulau harapan Ridla Ilahi
Robbie.
Istriku sayang... satu tahun bukanlah waktu yang singkat kau sudah mendampingi
hidup yang penuh suka dan duka ini, tanpa keluh kesah. Senyummu mengambang
setiap hari seperti matahari yang tak pernah lelah menyinari bumi.
Satu tahun yang lalu aku hanyalah santri miskin yang tidak punya modal yang
di banggakan. Dan sekarangpun sama. Satu satunya modal adalah Do’anya bapak
Ibuku, Abah Ghozali, Abah Rouf, Abah dlowi saat meminta izin dan kepercayaanya
serta dukungan sahabat seperjuangan untuk menikah terkait karena sudah selesai
kuliah dan juga sepeda dodot merah ( Cetol) sebagai saksi bisu perantara aku
izin untuk melamarmu. Akan tetapi kau, bapak dan ibumu tak melihat itu sebagai
kekurangan. Kalau ingat itu, aku sungguh malu melihat kekuranganku.
Sekarang.. kita telah melewati satu tahun usia pernikahan
kita. Berbagai cobaan dan
ujian telah kita nikmati bersama. Selain nikmat umur, nikmat ilmu, nikmat sehat
dan setelah ini kita akan di karuniai anak, Insya Allah semoga sholeh atau sholehah dan semoga
di mudahkan saat kelahirannya nanti serta Semoga doa doa anak anak kita terkirim saat
kelak kita di alam barzah. Karena itu mari kita didik anak yang akan lahir ini
dengan tauhid yg mantab, aqidah yg kuat dan akhlak yg terpuji.
Istriku.. Alhamdulillah.. .walau hasil masih pas pasan tapi kau selalu
mensyukuri dan tak pernah sedikitpun terdengar oleh telingaku keluh kesahmu
karena pernah terhimpit ekonomi. Rumah yang kita tempati sekarang merupakan
keberkahan pengabdian selama di pesantren bahkan sampai sekarang aku masih
mengabdi karena rumah itu disewakan dengan gratis, untuk kita bernaung di bawah
dari terik matahari, menghindar dari derasnya air hujan serta menahan dari
dinginnya angin malam. Engkau selalu
meyakinkanku akan rizqi Ilahi yang kita tidak akan sanggup mensyukurinya
apalagi harus menghitungnya, Selain itu Kita juga punya ulama sebagai panutan,
punya sahabat orang orang sholih yg lembut hati dan manis budinya. Punya
tetangga yg baik dan kawan2 yg menyenangkan. Meskipun emas, intan, berlian tak
ada di locker lemari rumah kita. Meski tabungan kita saldo nya tak beranjak
naik karena seringnya diambil daripada diisi.
Istriku.. Semua yg kita dapatkan
sekarang semata mata karena pertolongan Allah.. Ya.. Semata mata pertolongan
Allah.. Karena itu marilah tak henti hentinya kita lantunkan puji syukur
Alhamdulillah..
Semoga di sisa umur kita yg mungkin tinggal beberapa tahun lagi untuk
menyiapkan rumah kita di akhirat. Cukuplah sudah rumah sewaan gratis yg di dunia seperti ini. Yg
penting tidak bocor dan bisa untuk istirahat.
Cukuplah tabungan kita adalah anak anak kita yg kelak akan lahir ini kita
didik menjadi pendiri shalat, pemberi zakat, pecinta puasa, penebar kebaikan,
pecinta Quran, dan pengamal sunnah. Tak perlu kita haruskan untuk menjadi ini
itu.
Semoga kau sehat dan sabar mendampingiku dan menjadi sahabat dalam
mengantarkan anak anak kita menjadi hamba yg diridloiNya :: smile
emotikon
Sumberberas, 12 April 2015
No comments:
Post a Comment